Asumsi dasar ekonomi makro
mencakup variabel-variabel yang dinilai memiliki dampak signifikan terhadap
postur APBN. Meskipun asumsi dasar tersebut hanya sebagai ancar ancar dalam
menghitung postur APBN, namun dalam kondisi tertentu, asumsi dasar tersebut dapat
menjadi target yang harus dapat dicapai. Berkaitan dengan itu, menjaga
stabilitas ekonomi makro menjadi keharusan dalam rangka mengamankan pelaksanaan
APBN.
krisis fiskal dan utang di Eropa, yang
diperkirakan masih akan menjadi tantangan yang harus dihadapi di tahun 2013.
Tingginya beban utang yang terjadi dapat menjadi hambatan bagi upaya-upaya stimulus
yang dibutuhkan oleh negara-negara di kawasan tersebut. Di samping itu,
kegiatan investasi dan arus modal diperkirakan belum dapat pulih sepenuhnya
sebagai dampak diturunkannya peringkat kredit (credit rating) beberapa
negara Eropa di tahun 2012.
Kondisi itu dapat berpengaruh pula pada
perekonomian negara Indonesia, meskipun data menunjukkan dampaknya tidak
signifikan. Hal tersebut terbukti dari masih mampunya
ekonomi Indonesia untuk tumbuh 4,6 persen di tahun
2009. Kunci kemampuan tersebut
terletak pada kebijakan antisipasi dampak krisis
pada saat itu. Dalam tahun 2012, Pemerintah
juga telah menyiapkan langkah-langkah terkait crisis
management protocol, sehingga
Pemerintah masih optimis, bahwa di tengah
perkembangan ekonomi global yang masih
diliputi ketidakpastian, kinerja ekonomi Indonesia
tahun 2012 dan 2013 diharapkan masih
dapat tumbuh di atas 6,0 persen. Tantangan yang
dihadapi ke depan adalah menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas: mampu
menurunkan angka kemiskinan dan
angka pengangguran dengan lebih cepat, yang
bersinergi dengan distribusi hasil-hasil
pembangunan yang lebih merata.
Sebagai
dampak turunan dari hal tersebut, nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan
mengalami
tekanan di tahun 2012 dan 2013. Namun, inflasi dan suku bunga diperkirakan
dapat
dikendalikan pada level yang rendah sehingga secara umum kondisi ekonomi makro
ke
depan dinilai masih cukup menggembirakan.
Berbagai
perkembangan tersebut menjadi dasar penyusunan dan penetapan sasaran ekonomi makro,
yang pada dasarnya berisi asumsi dasar ekonomi makro yang menjadi acuan dalam menghitung
postur APBN. Asumsi dasar ekonomi makro
tersebut meliputi pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, suku bunga, harga
minyak, dan lifting minyak. Sejak tahun 2013, asumsi dasar tersebut
ditambahkan dengan asumsi lifting gas, karena terdapatnya fakta bahwa
produksi gas terus meningkat dan peranannya dalam menyumbang penerimaan minyak
bumi dan gas bumi semakin meningkat.
TABEL
1
ASUMSI
DASAR EKONOMI MAKRO 2007-2013